INDOSINPO – Semakin banyak perusahaan ternama asal China yang berminat untuk memperluas kerajaan bisnisnya ke Indonesia.
Bertempat di Wisma Duta, pada Selasa (3/11/2020), Duta Besar RI untuk Republik Rakyat China (RRC), Djauhari Oratmangun, menerima kunjungan para CEO dan pendiri delapan perusahaan ternama China di bidang teknologi informasi (IT), manufaktur, perlindungan lingkungan, produk konsumen, media dan investasi ekuitas.
Seperti dijelaskan dalam keterangan pers yang dikirimkan KBRI Beijing, delegasi bisnis Tiongkok dipimpin oleh Travis Liu yang menjabat CEO di perusahaan MagicWe Technologies, bergerak di bidang digital marketing dan creative e-commerce. Ia sendiri menyatakan minat untuk memperluas bisnisnya di Indonesia, baik melalui pembukaan jejaring dengan perusahaan lokal maupun membangun pabrik atau berinvestasi di Indonesia.
Pertemuan yang hangat diawali dengan pengenalan potensi ekonomi dan peluang investasi di Indonesia, beserta insentif yang ditawarkan terhadap pengusaha China.
Pada periode Januari-September 2020, China tercatat memiliki realisasi investasi di Indonesia sebesar 3,5 miliar dolar AS, yang menempatkannya sebagai investor kedua terbesar di Indonesia. Beberapa proyek kerja sama Indonesia-China dalam kerangka sinergi Poros Maritim Dunia dan Belt and Road Initiative, termasuk pengembangan empat koridor ekonomi baru dan juga pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus di Indonesia, bisa menjadi destinasi investasi potensial bagi para calon investor China.
Sebagai perusahaan yang memiliki analisis data pasar di kawasan, Liu menyampaikan kelebihan dan kekurangan bagi perusahaan Tiongkok apabila berinvestasi di negara-negara di Asia Tenggara. Secara khusus, ia menjelaskan mengenai potensi ekonomi maupun jenis usaha yang diminati di pasar Asia Tenggara, termasuk Indonesia, yang disebutnya sebagai pasar yang berkembang paling pesat di dunia.
Indonesia sebagai satu-satunya negara yang bergabung dalam G20 juga memiliki pertumbuhan PDB yang stabil dan cenderung meningkat selama beberapa tahun terakhir yang menjadikannya semakin menarik bagi investor asing.
Perusahaan-perusahaan yang hadir dalam acara promosi investasi tersebut selanjutnya memperkenalkan lini usaha masing-masing. Mihoteco yang bergerak di bidang lampu dan pengolahan limbah, tertarik untuk membuka usaha di Indonesia dan berinvestasi di bidang pengolahan limbah plastik campuran menjadi plastic woven.
Taiho, perusahaan yang bergerak di bidang teknologi mekanik dan artificial intelligence (AI), menawarkan kerja sama bidang pembersihan dan penyortiran barang tambang. Dubes Djauhari menanggapi positif ini, mengingat batu bara merupakan produk ekspor terbesar Indonesia ke China. Selain itu, pengolahan limbah plastik akan menjadi solusi penanganan sampah di Indonesia sehingga dapat didaur ulang menjadi produk jenis baru yang dapat digunakan sebagai salah satu bahan konstruksi.
Para pengusaha tersebut menyatakan rencana mereka untuk berkunjung ke Indonesia segera setelah pandemi berakhir. Sebetulnya, beberapa pengusaha sudah merencanakan kunjungan ke Indonesia pada awal tahun 2020, namun terpakasa ditunda karena wabah COVID-19.
Dubes Djauhari menyampaikan bahwa sektor industri yang ditawarkan para pengusaha sejalan dengan bidang-bidang kerja sama ekonomi yang selama ini menjadi prioritas Indonesia.
Sehubungan dengan hal tersebut, KBRI Beijing akan menindaklanjuti berbagai proposal kerjasama tersebut dengan otoritas terkait di Jakarta untuk mewujudkan capaian investasi yang konkret.