INDOSINPO – Bingung cari kesibukan selama berdiam di rumah? Tak ada salahnya mencoba bercocok tanam labu madu.
Selain mudah, tanaman dengan nama latin Cucurbita Moschata itu lagi ngetrend. Satu lagi, jika beruntung, bisa meraup penghasilan tambahan lantaran harganya yang lumayan.
Sudarto (45) warga Desa Pleret, Kecamatan Pohjentrek, Kabupaten Pasuruan adalah salah satu petani yang sudah membuktikannya.
“Di supermarket-supermarket, harganya bisa mencapai Rp 40-50 ribu per kilo,” katanya kepada Indosinpo, Rabu (21/10/2020) pagi.
Namun, labu madu miliknya dibanderol Rp 15 ribu per kilo.
Menurut Sukarto, sekali panen bisa menghasilkan 4-5 buah dengan berat masing-masing kisaran 3-4 kilogram.
Kendati dijual murah dibandingkan harga supermarket, Sukarto mengaku masih bisa meraup untung. Apalagi, budidaya labu madu kini menjadi alternatif wisata desanya.
Banyak pengunjung yang datang. Terutama saat akhir pekan. Sekadar membeli buah atau bibitnya. Tak jarang, bentuk labu madu yang unik seperti kacang jumbo dijadikan wisatawan untuk latar berfoto.
Sukarto mengaku ide budidaya labu madu terinspirasi dari kebiasaanya nonton YouTube.
“Kan selama pandemi lebih banyak lihat YouTube. Nah pas lihat ada labu madu kok unik. Akhirnya saya coba, ternyata lumayan,” terang Sukarto.
Ia mengaku dalam sebulan omzetnya bisa mencapai Rp 3-4 juta.
Laporan: Eko Febrianto